Sabtu, 03 November 2007

'THE BOURNE ULTIMATUM', Mengejar Jatidiri


Pemain: Matt Damon, Joan Allen, Julia Stiles, Davis Strathaim, Paddy Considine

Kisah dalam film ini diangkat dari novel thriller spionase menegangkan karya Robert Ludlum. Untuk mewujudkan film ini, Universal Studio mengontrak penulis skenario Tony Gilroy lebih dari US$2 juta. Ini merupakan film ke tiga serial Bourne, pertama THE BOURNE IDENTITY (2002) dan kedua THE BOURNE SUPREMACY (2004).

Matt Damon masih menjadi pemeran tokoh agen rahasia CIA Jason Bourne dalam film ini seperti film-film sebelumnya.

Dalam film ini dikisahkan, Jason Bourne (Matt Damon) sebenarnya ingin menghilang dari dunia spionase. Namun Bourne justru diburu oleh orang-orang yang pernah menjadi 'korbannya'. Ia jadi hilang ingatan. Orang yang ia cintai, tak menghalanginya dari peluru dan pembunuh terlatih. Untuk menghentikannya, Bourne harus kembali ke awal dan menemukan jati dirinya.

Bourne harus memburu masa lalunya untuk menemukan masa depannya. Ia melakukan perjalanan ke Moskow, Paris, Madrid dan London. Lalu menuju Tangier dan New York dalam pencaharian dan menemukan Jason Bourne yang sesungguhnya. Ia juga harus melawan polisi, perwira federal dan agen Interpol yang bersatu untuk menangkapnya.

'SURF'S UP', Pinguin pun Pantang Mundur


Pengisi Suara: Shia Labeouf, Jeff Bridges, Zooey Deschanel, James Woods, Jon Heder

Cody Maverick adalah seekor penguin yang hidup di Shiverpool, Antartika. Setelah kedatangan legenda juara selancar dunia, Zeke "Big Z", Cody yang waktu itu masih kecil terinspirasi untuk menjadi peselancar legendaris.

10 tahun kemudian, secara tak disangka seorang pencari bakat tiba di Shiverpool untuk mencari peselancar dalam rangka lomba selancar untuk mengenang Big Z yang hilang diterjang ombak ketika bertanding. Cody pun ikut bergabung dengan tim yang dikumpulkan itu dan berkawan dengan seekor ayam bernama Joe, dari Wisconsin.

Ketika tiba di pulau tempat pertandingan, Cody bertemu dengan Tank The Sheredder Evans, penguin peselancar yang mengalahkan Big Z dalam pertandingan terakhirnya, dan sekarang Tank adalah juara bertahan peselancar tingkat dunia selama 9 tahun. Cody yang tidak terima atas arogansi dan ejekan Tank kepada Big Z lalu menantangnya untuk bertanding, dan Cody pun harus menelan kekalahan pahit.

Beruntung bagi Cody, karena Lani - penjaga pantai - menolongnya. Lani lalu membawa Cody ke sebuah gubuk terpencil milik seorang pertapa bernama Geek. Geek ternyata adalah Big Z yang dinyatakan hilang di pertandingan terakhirnya 10 tahun lalu, namun Big Z menolak menjelaskan alasan dirinya tak kembali ke dunia selancar lagi.

Cody lalu dengan penuh semangat meminta Big Z untuk mengajarinya teknik berselancar agar ia bisa memenangkan pertandingan, namun Big Z nampaknya tidak berminat.

Big Z akhirnya hanya mengajarkan cara membuat papan selancar, dan melalui perdebatan dan kejadian yang bodoh, Cody pun berhasil menyelesaikan papannya sendiri, dan siap untuk menantang Tank sekali lagi

'RUSH HOUR 3', Masih Komedi Dua Polisi


KapanLagi.com - Pemain: Jackie Chan, Chris Tucker, Noemie Lenoir, Hiroyuki Sanada, Yvan Attel

Cerita berawal ketika Inspektur Lee sedang mengawal Duta Besar China, Han, ke gedung Pengadilan Dunia. Han rencananya hendak membuka tabir sindikat Triad sedunia yang memang sudah meresahkan hampir seluruh negara di dunia. Ketika Han sedang berpidato mengenai Shy Shen, dia ditembak oleh seorang sniper. Lee lalu berusaha mengejar sniper yang kabur ini, dan Carter yang kebetulan melihat aksi kejar-kejaran itu pun akhirnya ikut-ikutan mengejar.

Sniper yang kemudian berhasil dikejar oleh Lee ternyata tidak lain adalah saudara angkatnya sendiri, Kenji. Lee dan Kenji adalah saudara sepenampungan ketika masih di panti asuhan dulu. Kebodohan Carter dan ketidak tegaan Lee untuk menembak saudaranya sendiri pun berhasil dimanfaatkan oleh Kenji, dia berhasil kabur.

Tembakan Kenji ternyata tidak berhasil membunuh Han, artinya Han dan keluarganya masih menjadi incaran para Triad. Putri Han, Soo Yung, yang datang ke LA untuk menjenguk sang ayah pun menjadi ikut menjadi incaran. Lee dan Carter pun harus melindunginya sambil mengumpulkan informasi mengenai siapa otak dibalik usaha pembunuhan ini. Sebuah petunjuk pun mengharuskan mereka untuk menjelajahi Perancis.

Rush Hour 3 benar-benar mengemas apa yang dicari fans dari seri ini. Seluruhnya hampir bisa dibilang ada di film ini, sebuah film action-thriller yang dihias dengan bumbu komedi cerdas dan penampilan fisik yang mengagumkan dari Jacky Chan. Film ini benar-benar layak ditonton buat kalian yang suka film laga dengan komedi pintar.

Mampukah Lee berhadapan kembali dengan saudara angkatnya?

'RATATOUILLE', Impian Sang Tikus


Pengisi Suara : Patton Oswalt, Ian Holm, Lou Romano, Brian Dennehy, Peter Sohn

Film animasi ini menceritakan impian Remy, seekor tikus yang memiliki cita-cita ingin menjadi juru masak. Sejak awal, tikus yang satu ini memang unik, selalu tertarik terhadap masakan. Seperti manusia yang jatuh hati pada dunia memasak, ia juga antusias terhadap acara di televisi yang menayangkan demo memasak. Juga, membaca buku tentang masakan.
Suatu hari, ia menyadari bahwa rasa itu unik. Satu dengan yang lainnya berbeda. Namun perpaduan antara rasa-rasa itu dapat menambah kelezatan sebuah makanan.

Tetapi nasib apes sebagai seekor tikus, sang manusia tidak rela akan kehadirannya. Tikus yang identik dengan kotoran itu selalu menjadi musuh. Dor.. Dor.. Dor.. tembakan mengarah kepadanya.

Ia berusaha menyelamatkan diri. Tidak hanya dirinya malah, seluruh keluarga akhirnya terusir dari rumah seseorang dan melarikan diri dengan menaiki ‘perahu’.

Di lorong sungai, tikus hitam itu berpisah dengan keluarganya. Ia terdampar pada suatu tempat yang asing. Hanya buku memasak yang ia curi dari manisia yang menemainya. Yang aneh, buku yang memuat gambar seorang koki terkenal itu dapat berbicara dengannya.

“Lihatlah di sekitar,” saran sang koki. Akhirnya, ia mengikuti saran itu. “Ini adalah kota Paris,” ia dapat melihat menara Eiffel. Sebuah restoran megah berada di depannya –restoran yang membuatnya kagum: Gusteau’s Restorant.

Di balik jendela, ia melihat seseorang pemuda yang baru saja melamar pekerjaan sebagai pembantu juru masak di sana. Si pemuda itu terlihat bodoh dan tidak pandai dalam urusan rasa. Dan benar, ketika ia memasukkan bumbu-bumbu, semua tidak cocok untuk sebuah masakan bernama sup. Naluri memasak si tikus itu pun keluar.

Ia berusaha memperbaiki apa yang telah pemuda itu lakukan. Ia berjuang untuk menyelamatkan rasa sup itu walau dengan usaha yang keras.
Aksinya tidak panjang, ia ketahuan oleh pemilik restoran. “Tangkap!,” teriaknya. Dengan sigap, sang pemuda itu menangkapnya dan memasukkan dalam sebuah toples. “Bunuh dia,” perintah sang bos. Pemuda itu kemudian membawanya untuk dibuang ke sungai.

Sang pemuda yang putus asa itu pun heran, ketika ia akan menjatuhkan tikus itu ke sungai, binatang kecil itu ternyata bisa mengerti keluhannya. “Apakah saya dapat memasak?” tanyanya. Sang tikus menggelengkan kepala.

Tikus itu kemudian menunjukkan kalau dirinya bisa memasak.
Di rumah sang pemuda, akhirnya si tikus menemukan cara bagaimana ia bisa memanfaatkan pemuda itu untuk memasak. Caranya, ia berada di kepala dan menarik rambut untuk menggerakkan tangan sang pemuda. Ia berlatih secara keras dan akhirnya bisa menguasai ’setir’.

Sang pemuda itu menyajikan masakan-masakan yang dipesan. Masakannya mendapatkan pujian.

Karena memang tidak bisa memasak, kelebihannya dalam mengombinasikan rasa membuat orang penasaran. Di sinilah akhirnya timbul masalah. Si bos berusaha mencari tahu siapakah yang membantu sang pemuda itu? Dan jawaban terkuak, ternyata seekor tikus yang bersembunyi di kepala.

Suatu hari, ia pun akhirnya harus berterus terang terhadap kekasihnya, bahwa yang memasak bukanlah dirinya tetapi seekor tikus. Sang kekasih itu begitu terkejut dan merasa dikhianati. Ia pun meninggalkan pemuda itu dengan marahnya.

Dan… Tikus itu kemudian terusir dari restoran. “Tikus hanyalah tikus,” keluh si tikus –tak bisa menjadi koki.

Suatu ketika, di saat si tikus itu hilang dari pemuda, sang pemilik restoran itu dihadapkan situasi sulit. Ada seorang pengkritik makanan menantangnya untuk membuat masakan khusus –dan ia tidak tahu makanan apakah yang dipesan itu, apalagi dengan perginya sang tikus pemasak.

Bagaimanakah kisah kelanjutannya? Tikus itu akhirnya kembali. Sang penikmat makanan itu memuji masakannya pada sebuah review di surat kabar. Si tikus telah menyelamatkan nama besar restoran.

'PAN'S LABYRINTH'


Pemain: Maribel Verdu, Sergi Lopez, Ariadna Gil, Alex Angulo, Doug Jones

Film Pan's Labyrinth besutan sutradara asal Meksiko, Guillermo Del Toro, terpilih menjadi film terbaik 2006 versi National Society of Film Critics. Film yang berlatar belakang jatuhnya fasis di Spanyol pada 1940-an ini berbahasa Spanyol. Pada tahun 2007 memenangkan tiga piala Oscar untuk kategori Best Cinematography, Make Up, dan Art Direction, juga menjadi salah satu nominasi untuk Best Foreign Film.

Tokoh utamanya adalah Ofelia (Ivana Baquero), gadis kecil yang terjebak dalam pemukiman tentara Spanyol tahun 1940-an. Ia terpaksa mengikuti ibunya yang tengah hamil besar untuk tinggal bersama suami barunya, Kapten Vidal (Sergi Lopes) yang keji.

Ofelia ternyata adalah titisan Princess Moanna, putri kerajaan yang telah meninggal beratus-ratus tahun sebelumnya. Untuk kembali ke dunia kerajaan sebagai sang putri, Ofelia harus menyelesaikan tiga buah misi berbahaya, sehingga ia bisa berkumpul kembali dengan keluarga raja yang ditinggalkannya.

Film yang penuh imajinasi dengan sinematografi memikat ini bagaikan Lord Of The Rings dengan versi yang lebih gelap dan sadis. Pan's Labyrinth bukanlah sekedar drama fantasi belaka, ia juga thriller dengan beberapa adegan sadis yang menurut saya bukan untuk konsumsi anak-anak.

Terinspirasi dari mitos Roman yang sarat tentang mahluk-mahluk seperti faun, peri, dan monster mengerikan lainnya, film ini juga dibintangi Maribel Verdu, yang juga bermain dalam Y Tu Mama Tambien. Akan lebih menyenangkan menonton film bagus ini di bioskop, dengan special effect dan sinematografi yang memang patut berjaya di Academy Awards.

'HAPPILY N'EVER AFTER'


Pengisis Suara: Sigourney Weaver, Sarah Michelle Gellar, Freddie Prinze Jr., Patrick Warburton, Andy Dick

Happily N'ever After adalah film animasi yang berkisah tentang ibu tiri dan anak tirinya. Frieda (suara Sigourney Weaver) adalah ibu tiri Ella (dengan suara Sarah Michelle Gellar). Ia memiliki ambisi untuk dapat berkuasa di negaranya. Frieda berkomplot dengan sebuah persekongkolan jahat, yang kemudian dengan persekongkolan jahatnya itu, Frieda berhasil menjadi penguasa negara. Banyak pihak yang tidak setuju atas berkuasanya Frieda, salah satu diantaranya adalah Ella. Ella berusaha keras untuk mencegah perbuatan jahat sang ibu tiri. Akhirnya, Ella pun berhasil.

Invisible Target


Film ini diperankan oleh Nicholas Tse, Nicholas Tse, Wu Jing, Shawn Yue, Andy On dan Jaycee Chan; serta disutradarai oleh Benny Chan. Film yang ditulis oleh Jackie Chan ini menyuguhkan adegan-adegan berbahaya dan khas sebagaimana kebanyakan film-film yang dibintangi Jackie Chan.

Invisible Target mengisahkan perjalanan tiga orang detektif muda. Ketiga detektif ini, dengan Chen Jin (Nicholas Tse) sebagai pemimpinnya, ditugaskan untuk mencegah dan membongkar perampokan terbesar yang dilakukan kelompok kriminal Ronin. Kelompok Ronon berencana merampok sebuah truk pembawa uang kiriman $100 juta ke sebuah bank Amerika di Hongkong. Truk dihentikan dan dibajak di tengah jalan. Truk diledakkan sementara uang $100 juta di bawa kabur.